Inisiasi Pelaksanaan Audit oleh KAP di Lingkup B4T

Hadirnya pandemi menuntut percepatan reformasi birokrasi pada sektor pemerintahan, terutama pada badan yang berada di garda terdepan dalam pelaksanaan praktik layanan public. Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), selaku BLU yang ada di bawah komando Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian pun perlu menjadi objek audit pelaksanaan kegiatan usahanya demi memenuhi standar pelayanan public yang optimal.

Melalui Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai pelaksana teknis, pelaksanaan audit yang menjadi ranahan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pun diinisiasi pada pertemuan perdana yang bertempat di kantor B4T, Senin (8/2).

Adanya pandemic Covid-19 memungkinkan dan mengharuskan segenap layanan yang bersifat public dan jasa untuk menggunakan platform online, tidak terkecuali pada layanan jasa di B4T. “Hadirnya pandemic mengharuskan badan layanan umum public untuk menggunakan platform daring, bahkan untuk pemeriksaan audit pun sudah harus ditempuh secara online meski dalam prakteknya untuk beberapa dokumen yang bersifat sensitif masih diperlukan bukti dokumen fisik” Ucap perwakilan KAP.

Adapun salah satu bahasan dalam inisiasi perdana tadi adalah mengenai pemaparan fakta tentang pelaksanaan layanan jasa di lapangan selama musim pandemic, misalnya seputar tidak tercapainya target awal karena permintaan pun berkurang, terutama dari sektor industry yang memang merupakan salah satu sektor yang paling terdampak dengan adanya pandemi, Ujar Elis Sofianti, Kepala Bidang Standarisasi B4T.

Selanjutnya, dari bidang Sertifikasi, Ni Made Parmiasih selaku Kepala Bidang memaparkan fakta bahwa focus standarisasi yang berjalan cukup lancar saat ini hanyalah permintaan dari dalam negeri saja mengingat untuk permintaan dari luar negeri terhambat izin masuk karena adanya kebijakan pemerintah untuk bepergian dari dan ke luar negara, untuk permintaan dari dalam negeri pun praktiknya sangat bergantung pada kebijakan pemerintah mengingat banyak produsen dalam negeri yang cenderung menunda waktu untuk pengujian sertifikasi karena usahanya belum berjalan dengan lancer pula.

Selain itu salah satu kekhawatiran dalam layanan sertifikasi adalah budaya kerja instansi terutama bagian sertifikasi yang mengharuskan untuk datang dan menyaksikan langsung proses produksi sebelum mengeluarkan penilaian sertifikasi. Kunjungan seperti ini sangat riskan mengingat penyebaran virus masih masif dan adanya perjalanan dinas dapat memicu peningkatan penyebaran virus.

Sedangkan untuk jasa pelatihan teknis, Kosasih selaku Kepala Bidang Inspeksi Teknik memaparkan fakta bahwa dalam pelaksanaanya perpindahan metode pembelajaran dari yang awalnya secara langsung ke metode daring melalui pelaksanaan online seminar cukup efektif dan dapat ditingkatkan lagi mengingat komposisi peserta seminar pun kebanyakan berasal dari konsumen yang cukup cakap berteknologi sehingga tidak terlalu menghambat pelaksanaan jasa pelatihan teknis.

Leave a Comment